KABOGOR.WEB.ID
JAKARTA - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong mahasiswa untuk aktif berinovasi dan berkarya melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025. Komitmen ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan sosialisasi PKM yang diselenggarakan secara daring pada Sabtu, 17 Mei 2025 pukul 13.00 WIB melalui platform Zoom Meeting.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber utama, H. Mohammad Zuhdi, M.A., selaku Wakil Dekan FEB UNUSIA yang juga dikenal aktif dalam mendampingi kegiatan kemahasiswaan berbasis pengembangan potensi. Kegiatan ini dimoderatori oleh Abdul Qodir, MA.Hum., Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah FEB UNUSIA, yang turut memberikan pengantar pentingnya orientasi riset dan pengabdian di kalangan mahasiswa sejak dini.
Dalam paparannya, H. Mohammad Zuhdi, M.A. menekankan bahwa Program Kreativitas Mahasiswa bukan hanya ajang kompetisi, melainkan bentuk konkret aktualisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. “PKM adalah ruang strategis untuk melatih keberanian berpikir solutif, kolaboratif lintas disiplin, serta membangun kepekaan sosial mahasiswa. FEB UNUSIA sangat mendukung partisipasi aktif mahasiswa agar tidak hanya menjadi pembaca isu, tetapi juga pencipta solusi,” ujarnya. 17/05/2025.
Program PKM 2025, sebagaimana tertuang dalam panduan resmi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, mencakup sepuluh tema strategis yang menuntut kontribusi mahasiswa dalam menjawab tantangan nasional. Beberapa di antaranya meliputi kemandirian pangan, energi, dan air; kesehatan dan gizi masyarakat; pemberantasan kemiskinan; penguatan pendidikan dan teknologi; hingga pelestarian seni budaya serta ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan tersebut, Mohammad Zuhdi juga menjelaskan perubahan penting dalam pelaksanaan PKM 2025. Salah satunya adalah pembagian jenis program menjadi 10 bidang utama, seperti PKM Riset Eksakta (RE), PKM Riset Sosial Humaniora (RSH), PKM Kewirausahaan (K), PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PM), hingga PKM Gagasan Futuristik Tertulis (GFT) dan PKM Video Gagasan Konstruktif (VGK).
“Dengan berbagai bidang tersebut, mahasiswa dapat memilih bentuk kontribusi yang paling sesuai dengan keilmuannya. PKM mendorong setiap mahasiswa untuk tidak hanya belajar secara teoritik, tetapi juga menerjemahkannya dalam bentuk karya nyata yang berdampak,” terang Zuhdi.
Lebih lanjut, Zuhdi menggarisbawahi bahwa proposal yang diajukan harus mengikuti ketentuan penggunaan artificial intelligence (AI), uji similaritas maksimal 25 persen, serta memenuhi luaran wajib berupa laporan, produk, dan akun media sosial tim. Ia juga menyampaikan bahwa PKM menjadi indikator penting dalam akreditasi dan pemeringkatan kampus di tingkat nasional.
Sementara itu, Abdul Qodir dalam sesi pembukaan menyampaikan pentingnya pendampingan dan sosialisasi berkelanjutan kepada mahasiswa. “Kami di tingkat prodi akan terus memberikan bimbingan teknis dan pendampingan penulisan proposal PKM. Inisiatif ini juga sejalan dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” tegasnya.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat respons positif dari mahasiswa yang hadir, terutama dari Program Studi Ekonomi Syariah dan Manajemen. Mereka antusias menanyakan detail teknis pendaftaran, mekanisme pendanaan, hingga contoh luaran yang berhasil di tahun sebelumnya.
Menariknya, dalam sesi tanya jawab, mahasiswa juga menyoroti pentingnya pendekatan lokalitas dalam tema PKM. Menanggapi hal ini, Zuhdi mendorong mahasiswa FEB UNUSIA untuk menggali potensi lokal Jakarta dan sekitarnya sebagai objek PKM, seperti pemberdayaan UMKM berbasis syariah, solusi digitalisasi keuangan mikro, hingga inovasi ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
Sebagai penutup, Zuhdi menyampaikan bahwa PKM adalah bagian dari ikhtiar FEB UNUSIA dalam mencetak lulusan unggul yang inovatif dan solutif. Ia mengajak seluruh civitas akademika, khususnya dosen pembimbing, untuk aktif mengawal proses kreatif mahasiswa dalam menyusun proposal dan merealisasikannya di lapangan.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, FEB UNUSIA berharap mampu melipatgandakan jumlah partisipasi mahasiswa dalam PKM tahun ini. Diharapkan juga, melalui pembinaan intensif dan kolaborasi lintas prodi, akan lahir karya-karya mahasiswa yang tidak hanya lolos pendanaan nasional, tetapi juga membawa dampak sosial yang nyata bagi masyarakat luas.
“FEB UNUSIA Siap Cetak Inovator Muda Indonesia”, demikian slogan yang digaungkan di akhir acara, menandai komitmen lembaga untuk terus hadir sebagai lokomotif penggerak prestasi dan pengabdian mahasiswa di tingkat nasional.
( Achmad Hidayat)
Posting Komentar untuk "FEB UNUSIA Dorong Mahasiswa Berpartisipasi dalam Program PKM 2025"